
Pada Jumat (14/9/2018), STIKES Jembrana kedatangan perawat dari Australia sekaligus pendiri dan pemilik Pritchard Health, Sian Pritchard. Dalam kesempatan ini, Sian Pritchard yang juga peraih Australian Mental Health Nurse Achievement Award 2017 ini, memberikan bimbingan praktikum langsung pada mahasiswa dan didampingi langsung oleh beberapa dosen keperawatan antara lain I Ketut Andika Priastana dan Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas, serta penerjemah bahasa Nastiti Rahayu. Praktikum yang diberikan adalah tentang penerapan manajemen interaksi dan komunikasi dalam kasus gangguan jiwa di komunitas.
Pada kesempatan ini pula, Sian Pritchard berdiskusi dengan para dosen dan staf STIKES Jembrana terkait pendidikan keperawatan di Australia. Beliau mengungkapkan bahwa keperawatan adalah salah satu profesi yang dapat menyatukan hubungan antar manusia meski berbeda ras, agama, maupun suku seperti Indonesia dan Australia. Ia sangat bahagia bisa berbagi dengan STIKES Jembrana baik dari segi pendidikan maupun keadaan pelayanan kesehatan di Australia.
Ketua STIKES Jembrana, I Ketut Andika Priastana menegaskan bahwa kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dan staf maupun dosen dalam berbagi pengalaman langsung dari praktisi dan dosen dari Australia. Lembaga kesehatan di Australia ini sangat berkesan terhadap keberadaan STIKES Jembrana karena keberadaannya sangat membantu masyarakat di desa untuk pendidikan lanjut dalam bidang kesehatan. Beliau menambahkan bahwa keberadaan STIKES Jembrana sangat penting di tengah mahalnya dan sulitnya menjangkau kampus kesehatan, lembaga pendidikan ini bisa mengakomodir mahasiswa yang tidak mampu untuk merasakan pendidikan di perguruan tinggi.
Pritchard Health dan STIKES Jembrana secara resmi menandatangi nota kesepakatan terkait pertukaran mahasiswa dan staf maupun dosen, penelitian, dan berbagai aktivitas lainnya terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial. Bahkan, Pritchard Health sangat kagum dengan STIKES Jembrana yang hadir di tengah masyarakat sebagai institusi pendidikan kesehatan yang lebih mengutamakan kesejahteraan mahasiswa sehingga beliau siap memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu.